Memahami Warna

October 17, 2018

  • Roda Warna

sumber canva.com
Roda warna adalah semua hal tentang mencampurkan warna. Campurkan warna primer atau warna dasar merah, kuning, dan biru, dan Anda akan mendapatkan warna sekunder pada roda warna: oranye, hijau, dan ungu. Campurkan warna-warna itu dengan warna primer, dan Anda akan mendapatkan warna level ketiga pada roda warna, warna tersier. Termasuk warna merah-oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu, dan merah-ungu. Warna-warna primer dan tersier (dengan tambahan warna nila) juga merupakan bagian dari spektrum warna yang terlihat, atau “warna pelangi.” Anda mungkin mengingat singkatan dari “mejikuhibiniu” sebagai anak ketika diminta untuk menghafal warna-warna ini: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Cara pemahaman terhadap warna seperti ini juga dikenal sebagai model subtraktif, yang didalamnya sudah termasuk pencampuran warna-warna pigmen seperti 
paint atau ink – keduanya adalah roda warna tradisional dan sistem warna CMYK yang kategorinya digunakan oleh mesin pencetak. Lawan dari model warna yang adiktif, termasuk didalamnya adalah campuran warna-warna terang (seperti warna yang Anda lihat di layar komputer atau televisi Anda) dan menggunakan set warna dasar yang berbeda: merah, hijau, dan biru, seringnya disingkat menjadi RGB (red, green, blue).
  • Terminologi Warna

  • Hue: sinonim kata dari “warna” atau nama dari sebuah warna spesifik; secara tradisional digunakan untuk mengacu kepada 12 warna dasar pada roda warna
  • Shade: warna yang digelapkan dengan warna hitam
  • Tone: warna yang diredupkan dengan warna abu-abu
  • Tint: warna yang diterangkan dengan warna putih
  • Saturasi: mengacu pada intensitas atau kemurnian warna (semakin dekat warna akan mendekati abu-abu, maka semakin terdesaturasi warnanya)
  • Value: mengacu kepada keterangan atau kegelapan dari sebuah warna

  • Harmoni Warna
1) Monokromatik: berbagai shadetone, atau tint dari satu warna; contohnya berbagai jenis warna biru dari yang terang sampai gelap; tipe skema seperti ini biasanya lebih halus dan konservatif
2) Analog: hue yang berdampingan satu sama lain pada roda warna; tipe skema seperti ini sangat serba guna dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada proyek desain
3) Komplementer: berlawanan pada roda warna, seperti merah/hijau atau biru/oranye; warna komplementer memiliki kontras dan intensitas tinggi, namun juga cukup susah untuk diaplikasikan secara seimbang, dan harmoni (terutama pada bentuk murni warna tersebut, dapat dengan mudah bentrok pada sebuah desain)
4) Komplementer-Split: setiap warna pada roda warna ditambahkan dua yang mengapit pelengkapnya; skema ini memiliki kontras visual yang kuat, namun juga tidak terlalu menonjol dari sebuah kombinasi warna komplementer
5) Triadic/Komplementer-Ganda: pasangan dua warna komplementer; skema ini menarik perhatian, tapi mungkin akan sulit diaplikasikan lebih dari satu pasang warna komplementer, karena terlalu banyak warna sulit diseimbangkan. Jika Anda menggunakan tipe skema ini, Anda mungkin akan memilih satu dari empat warna untuk menjadi dominan dan mengatur saturasi/value/lain-lain dari beberapa atau semua warna sehingga semua warnanya bekerja dengan baik pada bagian-bagian desain Anda, seperti teks dan latar belakang.
Memahami Warna Memahami Warna Reviewed by fortunez on October 17, 2018 Rating: 5

Perancangan Keamanan Jaringan

October 17, 2018

  • Perancangan Keamanan Jaringan

Dalam merencanakan suatu keamanan jaringan, ada beberapa metode yang dapat ditetapkan, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pembatasan akses pada suatu jaringan

1)  Internal Password Authentication: Password local untuk login ke sistem harus merupakan password yang baik serta dijaga dengan baik.
2)  Server Based password authentication: setiap service yang disediakan oleh server tertentu dibatasi dengan suatu daftar host dan user yang boleh dan tidak boleh menggunakan service tersebut
3) Server-based token authentication : penggunaan token / smart card, sehingga untuk akses tertentu hanya bisa dilakukan oleh login tertentu dengan menggunakan token khusus.
4)  Firewall dan Routing Control : Firewall melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan.


b. Menggunakan Metode dan mekanisme tertentu

1)  Enkripsi : Proses enkripsi meng-encode data dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh sistem yang mempunyai kunci untuk membaca data.
2) Terminologi Kriptografi : Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm), disebut cipher, merupakan persamaan matematik yang digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi.
3) Terminologi Enskripsi Dekripsi : Proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah pesan (yang disebut plaintext) menjadi pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext) adalah enkripsi (encryption). untuk mengubah  ciphertext  menjadi  plaintext,  disebut  dekripsi  (decryptio




Digital   Signature   :   digunakan   untuk   menyediakan   authentication, perlindungan, integritas, dan non-repudiation
4)  Algoritma Checksum/Hash : Digunakan untuk menyediakan perlindungan integritas, dan dapat menyediakan authentication. Satu atau lebih mekanisme dikombinasikan untuk menyediakan security service


c. Pemonitoran terjadwal terhadap jaringan

Dengan adanya pemantauan yang teratur, maka penggunaan sistem oleh yang tidak berhak dapat dihindari/cepat diketahui.Untuk mendeteksi aktifitas yang tidak normal, maka perlu diketahui aktifitas yang normal. Proses apa saja yang berjalan pada saat aktifitas normal. Siapa saja yang biasanya login pada saat tersebut. Siapa saja yang biasanya login diluar jam kerja. Bila terjadi  keganjilan,  maka  perlu  segera  diperiksa.Bila  hal-hal  yang mencurigakan terjadi, maka perlu dijaga kemungkinan adanya intruder.


Beberapa Langkah dalam perancangan Sistem dengan memperhatikan aspek

Keamanan Jaringan :

1)  Menentukan topologi jaringan yang akan digunakan.

2)  Menentukan kebijakan atau policy .

3)  Menentukan  aplikasi  aplikasi atau servis-servis  apa  saja  yang  akan berjalan.
4)  Menentukan pengguna-pengguna mana saja yang akan dikenakan oleh satu atau lebih aturan firewall.
5)  Menerapkan kebijakan, aturan, dan prosedur dalam implementasi firewall.

6)  Sosialisasi kebijakan, aturan, dan prosedur yang sudah diterapkan.



4. Jenis-Jenis Sistem Keamanan Jaringan Komputer

Sebuah jaringan komputer harus memiliki untuk menghindari berbagai macam serangan oleh para hacker/cracker.Bagi para administrator jaringan pun harus jeli dalam menggunakan jenis sistem keamanan yang digunakan. Pada dasarnya jenis keamanan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Keamanan fisik




Keamanan fisik lebih ditekankan pada hardware.Hal ini digunakan untuk melindungi hardware tetap dalam kondisi baik untuk melakukan operasi pada jaringan.
b. Kemanan jaringan

Keamanan jenis ini lebih bertipe ke abstrak.Jadi kemanan ini dilakukan oleh benda yang tidak tampak, baik itu menggunakan software atau perintah lainnya. Contoh pengamanan jaringan adalah dengan menggunakan firewall ataupun   proxy   yang   digunakan   untuk   mem   filter   user   yang   akan menggunakan jaringan.
c. Otorisasi akses

Otorisasi akses adalah penggunaan password atau kata sandi jika kita ingin mengakses sesuatu di jaringan.Hal ini dimaksudkan untuk memastikan hanya user tertentu saja yang diperbolehkan untuk mengakses jaringan.
d. Proteksi Virus

Virus adalah sebuah metode penyerangan sistem komputer dengan menggunakan sebuah program yang dapat membuat sistem kacau dan mengalami kerusakan. Virus sendiri bisa diatasi dengan menginstall antivirus pada komputer dan selalu update databasenya yang terbaru.
e. Penanganan bencana

Perencanaan bencana adalah Perencanaan langkah-langkah yang akan diambil jika terjadi bencana yang mengakibatkan rusaknya sebuah sistem dan hilangnya data-data penting. Hal ini dimaksudkan agar kerusakan pada sistem lebih cepat teratasi.

Perancangan Keamanan Jaringan Perancangan Keamanan Jaringan Reviewed by fortunez on October 17, 2018 Rating: 5

Entri yang Diunggulkan

Powered by Blogger.