Memahami Warna


  • Roda Warna

sumber canva.com
Roda warna adalah semua hal tentang mencampurkan warna. Campurkan warna primer atau warna dasar merah, kuning, dan biru, dan Anda akan mendapatkan warna sekunder pada roda warna: oranye, hijau, dan ungu. Campurkan warna-warna itu dengan warna primer, dan Anda akan mendapatkan warna level ketiga pada roda warna, warna tersier. Termasuk warna merah-oranye, kuning-oranye, kuning-hijau, biru-hijau, biru-ungu, dan merah-ungu. Warna-warna primer dan tersier (dengan tambahan warna nila) juga merupakan bagian dari spektrum warna yang terlihat, atau “warna pelangi.” Anda mungkin mengingat singkatan dari “mejikuhibiniu” sebagai anak ketika diminta untuk menghafal warna-warna ini: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Cara pemahaman terhadap warna seperti ini juga dikenal sebagai model subtraktif, yang didalamnya sudah termasuk pencampuran warna-warna pigmen seperti 
paint atau ink – keduanya adalah roda warna tradisional dan sistem warna CMYK yang kategorinya digunakan oleh mesin pencetak. Lawan dari model warna yang adiktif, termasuk didalamnya adalah campuran warna-warna terang (seperti warna yang Anda lihat di layar komputer atau televisi Anda) dan menggunakan set warna dasar yang berbeda: merah, hijau, dan biru, seringnya disingkat menjadi RGB (red, green, blue).
  • Terminologi Warna

  • Hue: sinonim kata dari “warna” atau nama dari sebuah warna spesifik; secara tradisional digunakan untuk mengacu kepada 12 warna dasar pada roda warna
  • Shade: warna yang digelapkan dengan warna hitam
  • Tone: warna yang diredupkan dengan warna abu-abu
  • Tint: warna yang diterangkan dengan warna putih
  • Saturasi: mengacu pada intensitas atau kemurnian warna (semakin dekat warna akan mendekati abu-abu, maka semakin terdesaturasi warnanya)
  • Value: mengacu kepada keterangan atau kegelapan dari sebuah warna

  • Harmoni Warna
1) Monokromatik: berbagai shadetone, atau tint dari satu warna; contohnya berbagai jenis warna biru dari yang terang sampai gelap; tipe skema seperti ini biasanya lebih halus dan konservatif
2) Analog: hue yang berdampingan satu sama lain pada roda warna; tipe skema seperti ini sangat serba guna dan dapat dengan mudah diaplikasikan pada proyek desain
3) Komplementer: berlawanan pada roda warna, seperti merah/hijau atau biru/oranye; warna komplementer memiliki kontras dan intensitas tinggi, namun juga cukup susah untuk diaplikasikan secara seimbang, dan harmoni (terutama pada bentuk murni warna tersebut, dapat dengan mudah bentrok pada sebuah desain)
4) Komplementer-Split: setiap warna pada roda warna ditambahkan dua yang mengapit pelengkapnya; skema ini memiliki kontras visual yang kuat, namun juga tidak terlalu menonjol dari sebuah kombinasi warna komplementer
5) Triadic/Komplementer-Ganda: pasangan dua warna komplementer; skema ini menarik perhatian, tapi mungkin akan sulit diaplikasikan lebih dari satu pasang warna komplementer, karena terlalu banyak warna sulit diseimbangkan. Jika Anda menggunakan tipe skema ini, Anda mungkin akan memilih satu dari empat warna untuk menjadi dominan dan mengatur saturasi/value/lain-lain dari beberapa atau semua warna sehingga semua warnanya bekerja dengan baik pada bagian-bagian desain Anda, seperti teks dan latar belakang.
Memahami Warna Memahami Warna Reviewed by fortunez on October 17, 2018 Rating: 5

Entri yang Diunggulkan

Powered by Blogger.