Results for Pemograman Dasar

Pencarian (searching)

August 05, 2024

Dalam informatika, pencarian (searching) adalah proses menemukan data atau informasi tertentu dalam struktur data atau sistem informasi. Berbagai teknik pencarian digunakan untuk menangani berbagai jenis data dan kebutuhan aplikasi. Berikut adalah penjelasan mengenai pencarian dalam informatika beserta beberapa jenis teknik pencarian yang umum:

1. Pencarian Linier (Linear Search)

  • Deskripsi: Metode pencarian ini memeriksa setiap elemen dalam struktur data satu per satu dari awal hingga akhir hingga elemen yang dicari ditemukan atau semua elemen telah diperiksa.
  • Kelebihan: Sederhana dan mudah diimplementasikan.
  • Kekurangan: Tidak efisien untuk dataset besar karena waktu pencarian bisa linear terhadap ukuran dataset.
  • Contoh Penggunaan: Pencarian dalam array atau list yang tidak terurut.

    def linear_search(arr, target): for index, value in enumerate(arr): if value == target: return index return -1

2. Pencarian Biner (Binary Search)

  • Deskripsi: Metode pencarian yang efisien untuk dataset terurut dengan membagi dataset menjadi dua bagian dan membandingkan nilai tengah dengan elemen yang dicari. Jika tidak cocok, pencarian dilanjutkan pada bagian yang relevan.
  • Kelebihan: Efisien dengan kompleksitas waktu O(log n).
  • Kekurangan: Memerlukan data yang terurut.
  • Contoh Penggunaan: Pencarian dalam array terurut.

    def binary_search(arr, target): low, high = 0, len(arr) - 1 while low <= high: mid = (low + high) // 2 if arr[mid] == target: return mid elif arr[mid] < target: low = mid + 1 else: high = mid - 1 return -1

3. Pencarian Hash (Hash Search)

  • Deskripsi: Menggunakan tabel hash untuk melakukan pencarian yang sangat cepat dengan memetakan kunci ke posisi dalam tabel berdasarkan fungsi hash.
  • Kelebihan: Waktu pencarian yang sangat cepat, rata-rata O(1).
  • Kekurangan: Memerlukan fungsi hash yang baik dan dapat menghadapi masalah seperti tabrakan (collision).
  • Contoh Penggunaan: Pencarian dalam struktur data seperti hash table.

    hash_table = {'apple': 1, 'banana': 2, 'cherry': 3} def hash_search(key): return hash_table.get(key, 'Not found')

4. Pencarian Teks (Text Search)

  • Deskripsi: Mencari kata, frasa, atau pola dalam teks dokumen atau string.
  • Kelebihan: Berguna untuk pengolahan teks dan pencarian konten.
  • Kekurangan: Kompleksitas dapat meningkat dengan ukuran teks dan pola pencarian.
  • Contoh Penggunaan: Pencarian substring dalam string atau dokumen.

    def text_search(text, pattern): return pattern in text

5. Pencarian dalam Graf (Graph Search)

  • Deskripsi: Pencarian dalam struktur graf, biasanya menggunakan algoritma seperti Depth-First Search (DFS) dan Breadth-First Search (BFS).
  • Kelebihan: Dapat digunakan untuk berbagai aplikasi graf seperti pencarian jalur atau konektivitas.
  • Kekurangan: Kompleksitas tergantung pada struktur graf.
  • Contoh Penggunaan: Menemukan jalur antara dua node dalam graf.

    from collections import deque def bfs(graph, start, goal): queue = deque([start]) visited = set() while queue: vertex = queue.popleft() if vertex == goal: return True visited.add(vertex) queue.extend(set(graph[vertex]) - visited) return False

6. Pencarian Semantik (Semantic Search)

  • Deskripsi: Mencari informasi berdasarkan makna dan konteks daripada hanya kata kunci. Menggunakan teknik NLP (Natural Language Processing) untuk memahami konteks pencarian.
  • Kelebihan: Memberikan hasil yang lebih relevan dan sesuai konteks.
  • Kekurangan: Memerlukan pemrosesan bahasa alami dan model yang kompleks.
  • Contoh Penggunaan: Mesin pencari modern seperti Google yang memahami makna di balik query pencarian.

7. Pencarian Multidimensi (Multidimensional Search)

  • Deskripsi: Pencarian dalam data yang memiliki lebih dari satu dimensi, sering digunakan dalam aplikasi seperti sistem rekomendasi atau database spasial.
  • Kelebihan: Dapat menangani data kompleks dengan banyak atribut.
  • Kekurangan: Memerlukan struktur data khusus seperti pohon KD atau indeks ruang.
  • Contoh Penggunaan: Pencarian dalam database spasial untuk menemukan objek dalam area geografis tertentu.

8. Pencarian Fuzzy (Fuzzy Search)

  • Deskripsi: Pencarian yang memperbolehkan kesalahan ketik atau variasi dalam pencarian. Berguna ketika data yang dicari mungkin tidak cocok persis.
  • Kelebihan: Menangani ketidakakuratan dalam pencarian.
  • Kekurangan: Dapat memberikan hasil yang lebih luas dari yang diinginkan.
  • Contoh Penggunaan: Pencarian dengan kesalahan ketik di mesin pencari atau aplikasi e-commerce.

9. Pencarian dalam Database (Database Search)

  • Deskripsi: Menggunakan query untuk mencari data dalam database relasional atau non-relasional.
  • Kelebihan: Dapat menggunakan SQL atau NoSQL untuk pencarian yang terstruktur atau tidak terstruktur.
  • Kekurangan: Kompleksitas tergantung pada jenis database dan struktur data.
  • Contoh Penggunaan: Menggunakan SQL untuk mencari data dalam database relasional.
Pencarian (searching) Pencarian (searching) Reviewed by fortunez on August 05, 2024 Rating: 5

Tipe Data Numerik

July 31, 2024


Variabel numerik digunakan untuk menyimpan data yang berupa angka. Dalam C++, terdapat beberapa tipe data numerik, masing-masing dengan kapasitas dan presisi yang berbeda. Modul ini akan membahas tipe-tipe variabel numerik utama di C++ dan memberikan contoh penggunaannya.

a. Integer (int)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat tanpa desimal.
  • Ukuran: Bergantung pada platform, biasanya 4 byte.
  • Contoh Nilai: -10, 0, 1234

Sintaks:


int nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { int umur = 25; // Deklarasi dan inisialisasi variabel integer int tinggi = 175; // Deklarasi dan inisialisasi variabel integer cout << "Umur: " << umur << " tahun" << endl; cout << "Tinggi: " << tinggi << " cm" << endl; return 0; }

b. Unsigned Integer (unsigned int)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat non-negatif.
  • Ukuran: Sama dengan int, tetapi hanya untuk nilai positif.
  • Contoh Nilai: 0, 1, 65535

Sintaks:


unsigned int nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { unsigned int jumlah = 100; // Deklarasi dan inisialisasi variabel unsigned integer cout << "Jumlah: " << jumlah << endl; return 0; }

c. Short Integer (short)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih kecil dari int.
  • Ukuran: Biasanya 2 byte.
  • Contoh Nilai: -32768, 0, 32767

Sintaks:


short nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { short kecil = 1234; // Deklarasi dan inisialisasi variabel short integer cout << "Nilai kecil: " << kecil << endl; return 0; }

d. Long Integer (long)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar dari int.
  • Ukuran: Biasanya 4 atau 8 byte tergantung pada platform.
  • Contoh Nilai: -2147483648, 0, 2147483647

Sintaks:


long nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { long besar = 1234567890; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long integer cout << "Nilai besar: " << besar << endl; return 0; }

e. Long Long Integer (long long)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar daripada long.
  • Ukuran: Biasanya 8 byte.
  • Contoh Nilai: -9223372036854775808, 0, 9223372036854775807

Sintaks:


long long nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { long long sangat_besar = 9223372036854775807; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long long integer cout << "Nilai sangat besar: " << sangat_besar << endl; return 0; }

f. Floating-Point (float, double, long double)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan dengan desimal. float memiliki presisi lebih rendah dibandingkan double, dan long double memiliki presisi lebih tinggi dibandingkan double.
  • Ukuran:
    • float: Biasanya 4 byte
    • double: Biasanya 8 byte
    • long double: Biasanya 10 byte (atau lebih, tergantung implementasi)

Sintaks:


float nama_variabel; double nama_variabel; long double nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { float suhu = 36.6f; // Deklarasi dan inisialisasi variabel float double pi = 3.141592653589793; // Deklarasi dan inisialisasi variabel double long double besar_pi = 3.141592653589793238462643383279502884L; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long double cout << "Suhu: " << suhu << " C" << endl; cout << "Nilai pi: " << pi << endl; cout << "Besar pi: " << besar_pi << endl; return 0; }

3. Perbandingan Tipe Data Numerik

  • int: Umumnya digunakan untuk bilangan bulat dalam rentang standar.
  • unsigned int: Digunakan untuk bilangan bulat non-negatif.
  • short: Digunakan ketika memerlukan bilangan bulat dengan rentang yang lebih kecil.
  • long: Digunakan ketika memerlukan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar.
  • long long: Digunakan untuk bilangan bulat dengan rentang yang sangat besar.
  • float: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi sederhana.
  • double: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi lebih tinggi.
  • long double: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi yang sangat tinggi.
Tipe Data Numerik Tipe Data Numerik Reviewed by fortunez on July 31, 2024 Rating: 5

Deklarasi Konstanta C++

July 31, 2024


Konstanta merupakan nilai tetap yang tidak dapat diubah selama program berjalan. Menggunakan konstanta dalam pemrograman membantu membuat kode lebih mudah dibaca dan dikelola. C++ menyediakan beberapa cara untuk mendeklarasikan konstanta. Modul ini akan membahas cara mendeklarasikan konstanta menggunakan const, #define, dan constexpr.

a. Menggunakan const

const adalah kata kunci di C++ yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel sebagai konstanta. Nilai dari variabel yang dideklarasikan dengan const tidak dapat diubah setelah inisialisasi.

Sintaks:


const tipe_data nama_konstanta = nilai;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { const int MAX_AGE = 100; // Mendeklarasikan konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 const float PI = 3.14159; // Mendeklarasikan konstanta PI dengan nilai 3.14159 cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

b. Menggunakan #define

#define adalah direktif preprocessor yang mendefinisikan makro konstanta. Ini adalah cara lama untuk mendeklarasikan konstanta di C++.

Sintaks:


#define NAMA_KONSTANTA nilai

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; #define MAX_AGE 100 // Mendefinisikan makro konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 #define PI 3.14159 // Mendefinisikan makro konstanta PI dengan nilai 3.14159 int main() { cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

c. Menggunakan constexpr

constexpr adalah kata kunci yang diperkenalkan pada C++11 dan memungkinkan Anda mendeklarasikan konstanta yang dapat digunakan pada waktu kompilasi. Ini berguna untuk nilai yang diketahui pada saat kompilasi dan dapat digunakan dalam konteks yang memerlukan evaluasi pada waktu kompilasi.

Sintaks:


constexpr tipe_data nama_konstanta = nilai;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; constexpr int MAX_AGE = 100; // Mendeklarasikan konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 constexpr float PI = 3.14159; // Mendeklarasikan konstanta PI dengan nilai 3.14159 int main() { cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

3. Perbedaan antara const, #define, dan constexpr

  • const: Lebih aman dibandingkan #define karena tipe data diatur dengan jelas. Dapat digunakan untuk variabel lokal dan anggota kelas.
  • #define: Tidak memiliki tipe data dan lebih rentan terhadap kesalahan substitusi teks. Biasanya digunakan untuk makro dan pengaturan konfigurasi.
  • constexpr: Menjamin evaluasi pada waktu kompilasi dan dapat digunakan dalam konteks yang memerlukan nilai konstan pada waktu kompilasi, seperti ukuran array statis atau template.
Deklarasi Konstanta C++ Deklarasi Konstanta C++ Reviewed by fortunez on July 31, 2024 Rating: 5

Apa itu Algoritma

November 06, 2023


Algoritma adalah suatu langkah atau metode yang telah direncanakan secara matang agar berurutan dan tersusun rapi, serta sering digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan  memberikan petunjuk tindakan.

Karakteristik Algoritma

Agar suatu instruksi dapat menjadi suatu algoritma, instruksi tersebut harus mempunyai beberapa ciri-ciri. 

Pertama, apabila algoritma memerlukan input, maka algoritma yang ada harus didefinisikan secara jelas. Selanjutnya algoritma yang ada jelas dan tidak ambigu, setiap proses, langkah dan instruksi yang ada harus jelas dalam segala hal. Terakhir, tentu algoritma mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Jenis-jenis Algoritma

Algoritma sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis. Yuk, kita lihat jenis-jenis algoritma yang kami lansir dari Nesaba Media. 

1. Algoritma Rekursif

Algoritma rekursif adalah jenis algoritma yang akan melakukan perulangan sendiri hingga masalahnya terpecahkan. Selain itu, algoritma akan memanggil dirinya sendiri berulang kali hingga masalahnya terpecahkan.

2. Algoritma Divide and Conquer

Algoritma Divide and Conquer merupakan salah satu jenis algoritma yang membagi suatu masalah menjadi beberapa bagian. Langkah-langkah algoritma membagi dan menaklukkan antara lain membagi masalah menjadi bagian-bagian yang sama dan kemudian mencari  solusi utama setelah diperoleh solusi untuk sub-bagiannya.

3. Algoritma Dynamic Programming

Algoritma pemrograman dinamis (Algoritma dynamic programming) merupakan algoritma yang bekerja dengan cara mencari solusi dari setiap bagian terkecil dari suatu permasalahan, hasilnya  akan disimpan untuk menyelesaikan permasalahan baru di masa yang akan datang.

4. Algoritma Greedy

Algoritma greedy merupakan algoritma yang digunakan untuk mencari permasalahan optimasi. Cara kerja algoritma  ini adalah mencari solusi optimal  lokal apapun konsekuensi yang  diterimanya, sehingga dapat ditemukan solusi optimal  global.

5. Algoritma Brute Force

Algoritma brute force ini merupakan jenis algoritma dengan konsep yang paling sederhana. Algoritma ini menggunakan iterasi dari setiap solusi yang ditemukan untuk menemukan solusi yang paling sesuai dengan permasalahan yang ada.



sumber:https://bakrie.ac.id/articles/628-ini-dia-pengertian-algoritma-beserta-karakteristiknya.html#:~:text=4.%20Algoritma%20Greedy,dapat%20ditemukan%20solusi%20optimal%20global.

Apa itu Algoritma  Apa itu Algoritma Reviewed by fortunez on November 06, 2023 Rating: 5

loop phyton

January 26, 2021

Secara umum, pernyataan pada bahasa pemrograman akan dieksekusi secara berurutan. Pernyataan pertama dalam sebuah fungsi dijalankan pertama, diikuti oleh yang kedua, dan seterusnya. Tetapi akan ada situasi dimana Anda harus menulis banyak kode, dimana kode tersebut sangat banyak. Jika dilakukan secara manual maka Anda hanya akan membuang-buang tenaga dengan menulis beratus-ratus bahkan beribu-ribu kode. Untuk itu Anda perlu menggunakan pengulangan di dalam bahasa pemrograman Python.

Di dalam bahasa pemrograman Python pengulangan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

  • While Loop
  • For Loop
  • Nested Loop

While Loop

Pengulangan While Loop di dalam bahasa pemrograman Python dieksesusi statement berkali-kali selama kondisi bernilai benar atau True.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan pengulangan While Loop.

#Contoh penggunaan While Loop
#Catatan: Penentuan ruang lingkup di Python bisa menggunakan tab alih-alih menggunakan tanda kurung

count = 0
while (count < 9):
    print ("The count is: ", count)
    count = count + 1

print ("Good bye!")

For Loop

Pengulangan for pada Python memiliki kemampuan untuk mengulangi item dari urutan apapun, seperti list atau string.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan pengulangan For Loop.

#Contoh pengulangan for sederhana
angka = [1,2,3,4,5]
for x in angka:
    print(x)

#Contoh pengulangan for
buah = ["nanas", "apel", "jeruk"]
for makanan in buah:
    print ("Saya suka makan", makanan)

Nested Loop

Bahasa pemrograman Python memungkinkan penggunaan satu lingkaran di dalam loop lain. Bagian berikut menunjukkan beberapa contoh untuk menggambarkan konsep tersebut.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan Nested Loop.

#Contoh penggunaan Nested Loop
#Catatan: Penggunaan modulo pada kondisional mengasumsikan nilai selain nol sebagai True(benar) dan nol sebagai False(salah)

i = 2
while(i < 100):
    j = 2
    while(j <= (i/j)):
        if not(i%j): break
        j = j + 1
    if (j > i/j) : print(i, " is prime")
    i = i + 1

print("Good bye!")







sumber: belajarphyton.com
loop phyton loop phyton Reviewed by fortunez on January 26, 2021 Rating: 5

Kondisi Python

October 10, 2020

 


Kondisi If

Pengambilan keputusan (kondisi if) digunakan untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi saat jalanya program dan menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya adalah ifelse dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai benar True.

Jika kondisi bernilai salah False maka statement/kondisi if tidak akan di-eksekusi.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi if pada Python

#Kondisi if adalah kondisi yang akan dieksekusi oleh program jika bernilai benar atau TRUE

nilai = 9

#jika kondisi benar/TRUE maka program akan mengeksekusi perintah dibawahnya
if(nilai > 7):
    print("Selamat Anda Lulus")

#jika kondisi salah/FALSE maka program tidak akan mengeksekusi perintah dibawahnya
if(nilai > 10):
    print("Selamat Anda Lulus")

Dari contoh diatas, jika program dijalankan maka akan mencetak string "Selamat Anda Lulus Ujian" sebanyak 1 kali yaitu pada if pertama. Di if kedua statement bernilai salah, jadi perintah print("Selamat Anda Lulus") tidak akan dieksekusi.

Kondisi If Else

Pengambilan keputusan (kondisi if else) tidak hanya digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil sesuai dengan kondisi, tetapi juga digunakan untuk menentukan tindakan apa yang akan diambil/dijalankan jika kondisi tidak sesuai.

Pada python ada beberapa statement/kondisi diantaranya adalah if, else dan elif Kondisi if digunakan untuk mengeksekusi kode jika kondisi bernilai benar.

Kondisi if else adalah kondisi dimana jika pernyataan benar True maka kode dalam if akan dieksekusi, tetapi jika bernilai salah False maka akan mengeksekusi kode di dalam else.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi if else pada Python

#Kondisi if else adalah jika kondisi bernilai TRUE maka akan dieksekusi pada if, tetapi jika bernilai FALSE maka akan dieksekusi kode pada else

nilai = 3
#Jika pernyataan pada if bernilai TRUE maka if akan dieksekusi, tetapi jika FALSE kode pada else yang akan dieksekusi.
if(nilai > 7):
    print("Selamat Anda Lulus")
else:
    print("Maaf Anda Tidak Lulus")

Pada contoh diatas, jika program dijalankan maka akan mencetak string "Maaf Anda Tidak Lulus" karena pernyataan pada if bernilai False

Kondisi Elif

Pengambilan keputusan (kondisi if elif) merupakan lanjutan/percabangan logika dari “kondisi if”. Dengan elif kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Hampir sama dengan kondisi “else”, bedanya kondisi “elif” bisa banyak dan tidak hanya satu.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan kondisi elif pada Python

#Contoh penggunaan kondisi elif

hari_ini = "Minggu"

if(hari_ini == "Senin"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Selasa"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Rabu"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Kamis"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Jumat"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Sabtu"):
    print("Saya akan kuliah")
elif(hari_ini == "Minggu"):
    print("Saya akan libur")

Pada contoh diatas, jika program dijalankan maka akan mencetak string "Saya akan libur"


sumber:https://belajarpython.com/tutorial/kondisi-if-else-python

Kondisi Python Kondisi Python Reviewed by fortunez on October 10, 2020 Rating: 5

Operator Python

October 10, 2020

 Operator adalah konstruksi yang dapat memanipulasi nilai dari operan.

Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah operator.

Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator, diantaranya :

Dibawah ini adalah contoh penggunaan Operator Aritmatika dalam bahasa pemrograman Python

#OPERATOR ARITMATIKA

#Penjumlahan
print(13 + 2)
apel = 7
jeruk = 9
buah = apel + jeruk #
print(buah)

#Pengurangan
hutang = 10000
bayar = 5000
sisaHutang = hutang - bayar
print("Sisa hutang Anda adalah ", sisaHutang)

#Perkalian
panjang = 15
lebar = 8
luas = panjang * lebar
print(luas)

#Pembagian
kue = 16
anak = 4
kuePerAnak = kue / anak
print("Setiap anak akan mendapatkan bagian kue sebanyak ", kuePerAnak)

#Sisa Bagi / Modulus
bilangan1 = 14
bilangan2 = 5
hasil = bilangan1 % bilangan2
print("Sisa bagi dari bilangan ", bilangan1, " dan ", bilangan2, " adalah ", hasil)

#Pangkat
bilangan3 = 8
bilangan4 = 2
hasilPangkat = bilangan3 ** bilangan4
print(hasilPangkat)

#Pembagian Bulat
print(10//3) 
#10 dibagi 3 adalah 3.3333. Karena dibulatkan maka akan menghasilkan nilai 3

Operator Penugasan

Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai ke dalam sebuah variabel.

Prioritas Eksekusi Operator di Python

Dari semua operator diatas, masing-masing mempunyai urutan prioritas yang nantinya prioritas pertama akan dilakukan paling pertama, begitu seterusnya sampai dengan prioritas terakhir.

sumber:https://belajarpython.com/tutorial/operator-python#operator-aritmatika



Operator Python Operator Python Reviewed by fortunez on October 10, 2020 Rating: 5

Tipe Data Phyton

October 06, 2020

Tipe data adalah suatu media atau memori pada komputer yang digunakan untuk menampung informasi.

Python sendiri mempunyai tipe data yang cukup unik bila kita bandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain.

Berikut adalah tipe data dari bahasa pemrograman Python :

Untuk mencoba berbagai macam tipe data, silahkan coba script Python dibawah ini.

#tipe data Boolean
print(True)

#tipe data String
print("Ayo belajar Python")
print('Belajar Python Sangat Mudah')

#tipe data Integer
print(20)

#tipe data Float
print(3.14)

#tipe data Hexadecimal
print(9a)

#tipe data Complex
print(5j)

#tipe data List
print([1,2,3,4,5])
print(["satu", "dua", "tiga"])

#tipe data Tuple
print((1,2,3,4,5))
print(("satu", "dua", "tiga"))

#tipe data Dictionary
print({"nama":"Budi", 'umur':20})
#tipe data Dictionary dimasukan ke dalam variabel biodata
biodata = {"nama":"Andi", 'umur':21} #proses inisialisasi variabel biodata
print(biodata) #proses pencetakan variabel biodata yang berisi tipe data Dictionary
print(type(biodata)) #fungsi untuk 


sumber:belajarphyton.com
Tipe Data Phyton Tipe Data Phyton Reviewed by fortunez on October 06, 2020 Rating: 5

Variabel Phyton

October 06, 2020

Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk menyimpan nilai-nilai. Ini berarti bahwa ketika Anda membuat sebuah variabel Anda memesan beberapa ruang di memori. Variabel menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi, yang nantinya isi dari variabel tersebut dapat diubah oleh operasi - operasi tertentu pada program yang menggunakan variabel.

Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam pemrograman Python, variabel mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel Python tidak perlu didekralasikan tipe data tertentu dan variabel Python dapat diubah saat program dijalankan.

Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki aturan tertentu, yaitu :

  1. Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah/underscore _
  2. Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau angka
  3. Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitif). Artinya huruf kecil dan huruf besar dibedakan. Sebagai contoh, variabel namaDepan dan namadepan adalah variabel yang berbeda.

Untuk mulai membuat variabel di Python caranya sangat mudah, Anda cukup menuliskan variabel lalu mengisinya dengan suatu nilai dengan cara menambahkan tanda sama dengan = diikuti dengan nilai yang ingin dimasukan.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan variabel dalam bahasa pemrograman Python

Variabel adalah lokasi memori yang dicadangkan untuk menyimpan nilai-nilai. Ini berarti bahwa ketika Anda membuat sebuah variabel Anda memesan beberapa ruang di memori. Variabel menyimpan data yang dilakukan selama program dieksekusi, yang nantinya isi dari variabel tersebut dapat diubah oleh operasi - operasi tertentu pada program yang menggunakan variabel.

Variabel dapat menyimpan berbagai macam tipe data. Di dalam pemrograman Python, variabel mempunyai sifat yang dinamis, artinya variabel Python tidak perlu didekralasikan tipe data tertentu dan variabel Python dapat diubah saat program dijalankan.

Penulisan variabel Python sendiri juga memiliki aturan tertentu, yaitu :

Karakter pertama harus berupa huruf atau garis bawah/underscore _
Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah/underscore _ atau angka
Karakter pada nama variabel bersifat sensitif (case-sensitif). Artinya huruf kecil dan huruf besar dibedakan. Sebagai contoh, variabel namaDepan dan namadepan adalah variabel yang berbeda.
Untuk mulai membuat variabel di Python caranya sangat mudah, Anda cukup menuliskan variabel lalu mengisinya dengan suatu nilai dengan cara menambahkan tanda sama dengan = diikuti dengan nilai yang ingin dimasukan.

Dibawah ini adalah contoh penggunaan variabel dalam bahasa pemrograman Python

#proses memasukan data ke dalam variabel
nama = "John Doe"
#proses mencetak variabel
print(nama)

#nilai dan tipe data dalam variabel  dapat diubah
umur = 20               #nilai awal
print(umur)             #mencetak nilai umur
type(umur)              #mengecek tipe data umur
umur = "dua puluh satu" #nilai setelah diubah
print(umur)             #mencetak nilai umur
type(umur)              #mengecek tipe data umur

namaDepan = "Budi"
namaBelakang = "Susanto"
nama = namaDepan + " " + namaBelakang
umur = 22
hobi = "Berenang"
print("Biodata\n", nama, "\n", umur, "\n", hobi)

#contoh variabel lainya
inivariabel = "Halo"
ini_juga_variabel = "Hai"
_inivariabeljuga = "Hi"
inivariabel222 = "Bye" 

panjang = 10
lebar = 5
luas = panjang * lebar
print(luas)

sumber: belajarphyton.com
Variabel Phyton Variabel Phyton Reviewed by fortunez on October 06, 2020 Rating: 5

Entri yang Diunggulkan

Powered by Blogger.