Tipe Data Numerik

July 31, 2024


Variabel numerik digunakan untuk menyimpan data yang berupa angka. Dalam C++, terdapat beberapa tipe data numerik, masing-masing dengan kapasitas dan presisi yang berbeda. Modul ini akan membahas tipe-tipe variabel numerik utama di C++ dan memberikan contoh penggunaannya.

a. Integer (int)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat tanpa desimal.
  • Ukuran: Bergantung pada platform, biasanya 4 byte.
  • Contoh Nilai: -10, 0, 1234

Sintaks:


int nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { int umur = 25; // Deklarasi dan inisialisasi variabel integer int tinggi = 175; // Deklarasi dan inisialisasi variabel integer cout << "Umur: " << umur << " tahun" << endl; cout << "Tinggi: " << tinggi << " cm" << endl; return 0; }

b. Unsigned Integer (unsigned int)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat non-negatif.
  • Ukuran: Sama dengan int, tetapi hanya untuk nilai positif.
  • Contoh Nilai: 0, 1, 65535

Sintaks:


unsigned int nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { unsigned int jumlah = 100; // Deklarasi dan inisialisasi variabel unsigned integer cout << "Jumlah: " << jumlah << endl; return 0; }

c. Short Integer (short)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih kecil dari int.
  • Ukuran: Biasanya 2 byte.
  • Contoh Nilai: -32768, 0, 32767

Sintaks:


short nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { short kecil = 1234; // Deklarasi dan inisialisasi variabel short integer cout << "Nilai kecil: " << kecil << endl; return 0; }

d. Long Integer (long)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar dari int.
  • Ukuran: Biasanya 4 atau 8 byte tergantung pada platform.
  • Contoh Nilai: -2147483648, 0, 2147483647

Sintaks:


long nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { long besar = 1234567890; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long integer cout << "Nilai besar: " << besar << endl; return 0; }

e. Long Long Integer (long long)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar daripada long.
  • Ukuran: Biasanya 8 byte.
  • Contoh Nilai: -9223372036854775808, 0, 9223372036854775807

Sintaks:


long long nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { long long sangat_besar = 9223372036854775807; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long long integer cout << "Nilai sangat besar: " << sangat_besar << endl; return 0; }

f. Floating-Point (float, double, long double)

  • Deskripsi: Menyimpan bilangan dengan desimal. float memiliki presisi lebih rendah dibandingkan double, dan long double memiliki presisi lebih tinggi dibandingkan double.
  • Ukuran:
    • float: Biasanya 4 byte
    • double: Biasanya 8 byte
    • long double: Biasanya 10 byte (atau lebih, tergantung implementasi)

Sintaks:


float nama_variabel; double nama_variabel; long double nama_variabel;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { float suhu = 36.6f; // Deklarasi dan inisialisasi variabel float double pi = 3.141592653589793; // Deklarasi dan inisialisasi variabel double long double besar_pi = 3.141592653589793238462643383279502884L; // Deklarasi dan inisialisasi variabel long double cout << "Suhu: " << suhu << " C" << endl; cout << "Nilai pi: " << pi << endl; cout << "Besar pi: " << besar_pi << endl; return 0; }

3. Perbandingan Tipe Data Numerik

  • int: Umumnya digunakan untuk bilangan bulat dalam rentang standar.
  • unsigned int: Digunakan untuk bilangan bulat non-negatif.
  • short: Digunakan ketika memerlukan bilangan bulat dengan rentang yang lebih kecil.
  • long: Digunakan ketika memerlukan bilangan bulat dengan rentang yang lebih besar.
  • long long: Digunakan untuk bilangan bulat dengan rentang yang sangat besar.
  • float: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi sederhana.
  • double: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi lebih tinggi.
  • long double: Digunakan untuk bilangan pecahan dengan presisi yang sangat tinggi.
Tipe Data Numerik Tipe Data Numerik Reviewed by fortunez on July 31, 2024 Rating: 5

Deklarasi Konstanta C++

July 31, 2024


Konstanta merupakan nilai tetap yang tidak dapat diubah selama program berjalan. Menggunakan konstanta dalam pemrograman membantu membuat kode lebih mudah dibaca dan dikelola. C++ menyediakan beberapa cara untuk mendeklarasikan konstanta. Modul ini akan membahas cara mendeklarasikan konstanta menggunakan const, #define, dan constexpr.

a. Menggunakan const

const adalah kata kunci di C++ yang digunakan untuk mendeklarasikan variabel sebagai konstanta. Nilai dari variabel yang dideklarasikan dengan const tidak dapat diubah setelah inisialisasi.

Sintaks:


const tipe_data nama_konstanta = nilai;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; int main() { const int MAX_AGE = 100; // Mendeklarasikan konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 const float PI = 3.14159; // Mendeklarasikan konstanta PI dengan nilai 3.14159 cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

b. Menggunakan #define

#define adalah direktif preprocessor yang mendefinisikan makro konstanta. Ini adalah cara lama untuk mendeklarasikan konstanta di C++.

Sintaks:


#define NAMA_KONSTANTA nilai

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; #define MAX_AGE 100 // Mendefinisikan makro konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 #define PI 3.14159 // Mendefinisikan makro konstanta PI dengan nilai 3.14159 int main() { cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

c. Menggunakan constexpr

constexpr adalah kata kunci yang diperkenalkan pada C++11 dan memungkinkan Anda mendeklarasikan konstanta yang dapat digunakan pada waktu kompilasi. Ini berguna untuk nilai yang diketahui pada saat kompilasi dan dapat digunakan dalam konteks yang memerlukan evaluasi pada waktu kompilasi.

Sintaks:


constexpr tipe_data nama_konstanta = nilai;

Contoh:


#include <iostream> using namespace std; constexpr int MAX_AGE = 100; // Mendeklarasikan konstanta MAX_AGE dengan nilai 100 constexpr float PI = 3.14159; // Mendeklarasikan konstanta PI dengan nilai 3.14159 int main() { cout << "Maksimum usia: " << MAX_AGE << endl; cout << "Nilai PI: " << PI << endl; return 0; }

3. Perbedaan antara const, #define, dan constexpr

  • const: Lebih aman dibandingkan #define karena tipe data diatur dengan jelas. Dapat digunakan untuk variabel lokal dan anggota kelas.
  • #define: Tidak memiliki tipe data dan lebih rentan terhadap kesalahan substitusi teks. Biasanya digunakan untuk makro dan pengaturan konfigurasi.
  • constexpr: Menjamin evaluasi pada waktu kompilasi dan dapat digunakan dalam konteks yang memerlukan nilai konstan pada waktu kompilasi, seperti ukuran array statis atau template.
Deklarasi Konstanta C++ Deklarasi Konstanta C++ Reviewed by fortunez on July 31, 2024 Rating: 5

Escape sequences dalam bahasa pemrograman C++

July 30, 2024


Escape sequences dalam bahasa pemrograman C++ adalah urutan karakter yang dimulai dengan backslash (\) yang memiliki makna khusus dan digunakan dalam string atau karakter literal untuk menghasilkan karakter yang tidak dapat diketikkan secara langsung atau untuk mengontrol format output. Berikut adalah beberapa escape sequences yang umum digunakan beserta contoh penggunaannya.

Daftar Escape Sequences dan Penjelasan

  1. \n: Newline (Baris baru)

    • Menyisipkan karakter newline, yang menggerakkan kursor ke awal baris berikutnya.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Hello, World!\n"; cout << "This is a new line." << endl; return 0; }
  2. \t: Horizontal Tab

    • Menyisipkan tab horizontal, yang sering digunakan untuk mengatur teks dalam kolom.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Name\tAge\tCity" << endl; cout << "Alice\t30\tNew York" << endl; cout << "Bob\t25\tLos Angeles" << endl; return 0; }
  3. \r: Carriage Return

    • Mengembalikan kursor ke awal baris tanpa memindahkan kursor ke baris baru. Biasanya digunakan bersama dengan \n untuk mengontrol output dalam beberapa sistem.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "1234567890\rABCDE" << endl; return 0; }
  4. \b: Backspace

    • Menghapus karakter sebelumnya. Perlu diingat bahwa efek ini bisa berbeda tergantung pada terminal atau editor.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Hello\b World!" << endl; return 0; }
  5. \f: Form Feed

    • Menghentikan halaman di printer, tetapi efek ini mungkin tidak terlihat dalam terminal.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Page 1\fPage 2" << endl; return 0; }
  6. \\: Backslash

    • Menyisipkan karakter backslash (\) ke dalam string.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "The path is C:\\\\Program Files\\\\" << endl; return 0; }
  7. \": Double Quote

    • Menyisipkan karakter double quote (") ke dalam string.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "He said, \"Hello World!\"" << endl; return 0; }
  8. \a: Bell (Alert)

    • Memicu bunyi atau alert di terminal, jika didukung.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Alert\a" << endl; return 0; }
  9. \v: Vertical Tab

    • Mengatur tab vertikal, tetapi efek ini jarang digunakan dan mungkin tidak terlihat di banyak terminal modern.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Line 1\vLine 2" << endl; return 0; }
  10. \?: Question Mark

    • Digunakan untuk menghindari ambiguitas dengan karakter backslash (\), tetapi ini jarang digunakan.

    #include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "How are you\?" << endl; return 0; }

Contoh Penggunaan Escape Sequences

Berikut adalah contoh lengkap yang menggunakan beberapa escape sequences:


#include <iostream> using namespace std; int main() { cout << "Escape Sequences Example:\n"; // Newline cout << "Line 1\nLine 2" << endl; // Tab cout << "Column1\tColumn2\tColumn3" << endl; // Backspace cout << "12345\b6" << endl; // Outputs 12346 // Carriage Return cout << "Hello, World!\rGoodbye!" << endl; // Goodbye!lo, World! // Backslash cout << "C:\\Program Files\\Application" << endl; // Double Quote cout << "He said, \"Hello World!\"" << endl; // Alert (may not produce sound on all systems) cout << "Alert sound\a" << endl; return 0; }

Kesimpulan

Escape sequences adalah alat yang berguna untuk mengontrol format output dan memasukkan karakter khusus dalam string di C++. Memahami dan menggunakan escape sequences dengan benar dapat membantu Anda menulis program yang lebih fleksibel dan terformat dengan baik.

Escape sequences dalam bahasa pemrograman C++ Escape sequences dalam bahasa pemrograman C++ Reviewed by fortunez on July 30, 2024 Rating: 5

TIPE DATA BESERTA CONTOHNYA PADA C++

July 30, 2024


Di C++, tipe data sangat penting karena mereka menentukan jenis nilai yang dapat disimpan oleh variabel. Berikut adalah modul tentang tipe data di C++ beserta contohnya.

Modul C++: Tipe Data

1. Tipe Data Primitif

a. int (Integer)

  • Menyimpan bilangan bulat.
  • Ukuran biasanya 4 byte (32-bit), tergantung pada sistem.

#include <iostream> using namespace std; int main() { int umur = 25; cout << "Umur: " << umur << endl; return 0; }

b. float

  • Menyimpan bilangan desimal dengan presisi tunggal.
  • Ukuran biasanya 4 byte.

#include <iostream> using namespace std; int main() { float suhu = 36.6f; cout << "Suhu: " << suhu << " derajat Celsius" << endl; return 0; }

c. double

  • Menyimpan bilangan desimal dengan presisi ganda.
  • Ukuran biasanya 8 byte.

#include <iostream> using namespace std; int main() { double pi = 3.141592653589793; cout << "Nilai Pi: " << pi << endl; return 0; }

d. char

  • Menyimpan satu karakter.
  • Ukuran biasanya 1 byte.

#include <iostream> using namespace std; int main() { char huruf = 'A'; cout << "Huruf: " << huruf << endl; return 0; }

e. bool

  • Menyimpan nilai benar (true) atau salah (false).
  • Ukuran biasanya 1 byte.

#include <iostream> using namespace std; int main() { bool isTrue = true; cout << "Is True: " << isTrue << endl; return 0; }

2. Tipe Data Terstruktur

a. array

  • Sekumpulan elemen dari tipe data yang sama.
  • Ukuran tetap.

#include <iostream> using namespace std; int main() { int angka[5] = {1, 2, 3, 4, 5}; for(int i = 0; i < 5; i++) { cout << "Angka[" << i << "] = " << angka[i] << endl; } return 0; }

b. struct

  • Menyimpan data yang berbeda tipe dalam satu unit.

#include <iostream> using namespace std; struct Mahasiswa { string nama; int usia; float IPK; }; int main() { Mahasiswa mhs; mhs.nama = "Ali"; mhs.usia = 20; mhs.IPK = 3.75f; cout << "Nama: " << mhs.nama << endl; cout << "Usia: " << mhs.usia << endl; cout << "IPK: " << mhs.IPK << endl; return 0; }

c. enum (Enumeration)

  • Tipe data yang mendefinisikan variabel dengan set nilai tetap.

#include <iostream> using namespace std; enum Hari { Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu }; int main() { Hari hariIni = Kamis; if (hariIni == Kamis) { cout << "Hari ini adalah Kamis" << endl; } return 0; }

3. Tipe Data Khusus

a. pointer

  • Menyimpan alamat memori dari variabel lain.

#include <iostream> using namespace std; int main() { int nilai = 10; int *ptr = &nilai; cout << "Alamat nilai: " << ptr << endl; cout << "Nilai yang ditunjuk: " << *ptr << endl; return 0; }

b. reference

  • Referensi adalah alias untuk variabel lain.
#include <iostream>
using namespace std; int main() { int angka = 10; int &ref = angka; cout << "Angka: " << angka << endl; cout << "Referensi: " << ref << endl; ref = 20; cout << "Angka setelah referensi diubah: " << angka << endl; return 0; }
TIPE DATA BESERTA CONTOHNYA PADA C++ TIPE DATA BESERTA CONTOHNYA PADA C++ Reviewed by fortunez on July 30, 2024 Rating: 5

Contoh Modul ajar TIK Jaringan Komputer Kelas XI Informatika

June 26, 2024

 


Modul ajar merupakan salah satu perangkat ajar, berupa dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran.

sumber: https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/5010317055769-Contoh-Modul-Ajar 

contoh modul

https://drive.google.com/file/d/1ACOjUEBb5HwovvMSrryrEC5PlGPXuXSf/view?usp=sharing


Bahan Ajar TKJ

Contoh Modul ajar TIK Jaringan Komputer Kelas XI Informatika Contoh Modul ajar TIK Jaringan Komputer Kelas XI Informatika Reviewed by fortunez on June 26, 2024 Rating: 5

Jaringan komputer

November 08, 2023

Jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana. 

Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya. 

  Adapun tujuan komunikasi dalam jaringan komputer antara lain. 

  • Membagi sumber daya, misalnya sharing data, sharing printer, CPU, memori, ataupun harddisk.
  • Komunikasi, misalnya e-mail, instant messaging, chatting.
  • Akses informasi, misalnya web browsing.  

Berdasarkan arah transmisinya, komunikasi data dibagi menjadi 3 yaitu

.


 

Jaringan komputer Jaringan komputer Reviewed by fortunez on November 08, 2023 Rating: 5

Apa itu Algoritma

November 06, 2023


Algoritma adalah suatu langkah atau metode yang telah direncanakan secara matang agar berurutan dan tersusun rapi, serta sering digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan  memberikan petunjuk tindakan.

Karakteristik Algoritma

Agar suatu instruksi dapat menjadi suatu algoritma, instruksi tersebut harus mempunyai beberapa ciri-ciri. 

Pertama, apabila algoritma memerlukan input, maka algoritma yang ada harus didefinisikan secara jelas. Selanjutnya algoritma yang ada jelas dan tidak ambigu, setiap proses, langkah dan instruksi yang ada harus jelas dalam segala hal. Terakhir, tentu algoritma mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Jenis-jenis Algoritma

Algoritma sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis. Yuk, kita lihat jenis-jenis algoritma yang kami lansir dari Nesaba Media. 

1. Algoritma Rekursif

Algoritma rekursif adalah jenis algoritma yang akan melakukan perulangan sendiri hingga masalahnya terpecahkan. Selain itu, algoritma akan memanggil dirinya sendiri berulang kali hingga masalahnya terpecahkan.

2. Algoritma Divide and Conquer

Algoritma Divide and Conquer merupakan salah satu jenis algoritma yang membagi suatu masalah menjadi beberapa bagian. Langkah-langkah algoritma membagi dan menaklukkan antara lain membagi masalah menjadi bagian-bagian yang sama dan kemudian mencari  solusi utama setelah diperoleh solusi untuk sub-bagiannya.

3. Algoritma Dynamic Programming

Algoritma pemrograman dinamis (Algoritma dynamic programming) merupakan algoritma yang bekerja dengan cara mencari solusi dari setiap bagian terkecil dari suatu permasalahan, hasilnya  akan disimpan untuk menyelesaikan permasalahan baru di masa yang akan datang.

4. Algoritma Greedy

Algoritma greedy merupakan algoritma yang digunakan untuk mencari permasalahan optimasi. Cara kerja algoritma  ini adalah mencari solusi optimal  lokal apapun konsekuensi yang  diterimanya, sehingga dapat ditemukan solusi optimal  global.

5. Algoritma Brute Force

Algoritma brute force ini merupakan jenis algoritma dengan konsep yang paling sederhana. Algoritma ini menggunakan iterasi dari setiap solusi yang ditemukan untuk menemukan solusi yang paling sesuai dengan permasalahan yang ada.



sumber:https://bakrie.ac.id/articles/628-ini-dia-pengertian-algoritma-beserta-karakteristiknya.html#:~:text=4.%20Algoritma%20Greedy,dapat%20ditemukan%20solusi%20optimal%20global.

Apa itu Algoritma  Apa itu Algoritma Reviewed by fortunez on November 06, 2023 Rating: 5

480 30 0 53 Jun082020 01 DwiCahyani 1135

November 28, 2021
480 30 0 53 Jun082020 01 DwiCahyani 1135 480 30 0 53 Jun082020 01   DwiCahyani 1135 Reviewed by fortunez on November 28, 2021 Rating: 5

2 2 Yeyen Deva Anggara

November 28, 2021
2 2 Yeyen Deva Anggara 2 2   Yeyen Deva Anggara Reviewed by fortunez on November 28, 2021 Rating: 5

360 60 0 87 Jun082020 Edy Sumanto

November 28, 2021
360 60 0 87 Jun082020 Edy Sumanto 360 60 0 87 Jun082020   Edy Sumanto Reviewed by fortunez on November 28, 2021 Rating: 5

Wahyu Saputra XI TKJ 3 Wahyu Saputra

November 28, 2021
Wahyu Saputra XI TKJ 3 Wahyu Saputra Wahyu Saputra XI TKJ 3   Wahyu Saputra Reviewed by fortunez on November 28, 2021 Rating: 5

Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan keamanan Kerja (K3)

November 25, 2021

 



2. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optic :

Dalam penyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikanyaitu:

  1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
  2. Kelengkapan keselamatan kerja.
  3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja

a. Kebersihan tempat mau pun alat kerja :

       Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)

       Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain

       Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari                      sisa pekerjaan seperi potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya

b. Kelengkapan keselamatan kerja

Pekerjaan penyambungan optic baik dalam penangan closure /sarana alat sambung maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:

       Sarung tangan.

       Isolasi/ Lakban.

       Kacamata pelindung

c. Urutan pekerjaan penyambungan

1. Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel

       Gunakan alat/perkakas kerja yang benar.

       Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan          kabel, pengupasan kulit kabel, termnasi kabel.

       Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.

2. Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik

       Gunakanlah sarung tangan.

       Gunakan kacamata pelindung mata

       Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke tempat sampah

       Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.

       Jangan meniup potongan fiber optik.

3. Keselamatan kerja di jalan

Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:

a. Perijinan

b. Kewajiban penanggung jawab lapangan

       Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk

       Mencegah masuknya pihak ketiga

       Bila perlu menempatkan petugas lalu-linta

c. Penempatan material dan peralatan kerja

       Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas

       Gunakan lampu penerangan, khususnya malamhari.

d. Cara parkir

       Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas

       Aktifkan remtangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur

       Ganjal roda bagian depan maupun belakang

       Menyediakan jalur bagi pejalan kaki

       Menyediakan jalur bagi kendaraan umum

e. Pemasangan rambu pengaman

       Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.

       Untuk mencegah terjadinya kecelakaan



4. Keselamatan kerja di atas tiang

Hal-hal yang perlu diperhatikan: 

       Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah.

       Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan

       Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang

       Kenakan sabuk pengaman, helm sarung tangan, dsb

       Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir

6. Keselamatan kerja saat pengukuran

Hal-halyang perlu diperhatikan: 

       Tidak melihat langsung pada ujung serat optik, karena cahaya yang dikeluarkan oleh sumber optikter masuk cahaya tidak tampak.

       Lakukan pengecekan power yang digunakan secara seksama.

       Menaruh peralatan praktek(OPM& OTDR) secara hati-hati.

       Memasang konektor dengan benar.

 2. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optic :

Dalam penyambungan fiber optik ada beberapa hal yang perlu diperhatikanyaitu:

  1. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
  2. Kelengkapan keselamatan kerja.
  3. Urutan proses penyambungan, khususnya untuk keselamatan kerja

a. Kebersihan tempat mau pun alat kerja :

       Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi)

       Tempat dan alat bekerja harus bersih dari debu atau kotoran yang lain

       Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja dibersihkan dari                      sisa pekerjaan seperi potongan optik, jelly yang menempel dan kotoran lainnya

b. Kelengkapan keselamatan kerja

Pekerjaan penyambungan optic baik dalam penangan closure /sarana alat sambung maupun penyambungan fiber mempunyai beberapa kelengkapan keselamatan kerja yaitu:

       Sarung tangan.

       Isolasi/ Lakban.

       Kacamata pelindung

c. Urutan pekerjaan penyambungan

1. Pekerjaan penangan kabel dan sarana sambung kabel

       Gunakan alat/perkakas kerja yang benar.

       Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti penarikan          kabel, pengupasan kulit kabel, termnasi kabel.

       Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung, perhatikan aturan bending kabel.

2. Pekerjaan penyambungan fiber (serat) optik

       Gunakanlah sarung tangan.

       Gunakan kacamata pelindung mata

       Sisa potongan optik dibersihkan dari alat maupun tempat kembali dengan lack band, kemudian dibuang ke tempat sampah

       Jangan menyentuh langsung fiber optik yang sudah dikupas dengan tangan telanjang.

       Jangan meniup potongan fiber optik.

3. Keselamatan kerja di jalan

Hal-hal yang perlu dipenuhi dalam bekerja di jalan, sbb:

a. Perijinan

b. Kewajiban penanggung jawab lapangan

       Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk

       Mencegah masuknya pihak ketiga

       Bila perlu menempatkan petugas lalu-linta

c. Penempatan material dan peralatan kerja

       Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas

       Gunakan lampu penerangan, khususnya malamhari.

d. Cara parkir

       Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas

       Aktifkan remtangan dan persneling pada rendah atau posisi mundur

       Ganjal roda bagian depan maupun belakang

       Menyediakan jalur bagi pejalan kaki

       Menyediakan jalur bagi kendaraan umum

e. Pemasangan rambu pengaman

       Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang adanya kegiatan.

       Untuk mencegah terjadinya kecelakaan

4. Keselamatan kerja di atas tiang

Hal-hal yang perlu diperhatikan: 

       Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada didalam tanah.

       Pasang aksesoris sebelum tiang didirikan

       Saat akan naik keatas tiang, periksa kondisi tiang

       Kenakan sabuk pengaman, helm sarung tangan, dsb

       Hentikan kegiatan saat hujan turun yang disertai dengan petir

6. Keselamatan kerja saat pengukuran

Hal-halyang perlu diperhatikan: 

       Tidak melihat langsung pada ujung serat optik, karena cahaya yang dikeluarkan oleh sumber optikter masuk cahaya tidak tampak.

       Lakukan pengecekan power yang digunakan secara seksama.

       Menaruh peralatan praktek(OPM& OTDR) secara hati-hati.

       Memasang konektor dengan benar.

 sumber:apejatel.or.id

Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan keamanan Kerja (K3) Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan keamanan Kerja (K3) Reviewed by fortunez on November 25, 2021 Rating: 5

Entri yang Diunggulkan

Powered by Blogger.